BusinessUpdate – PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) berhasil memperoleh laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik secara konsolidasi sebesar Rp3,41 triliun, meningkat 5,38% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode sebelumnya Rp3,23 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di media massa pada Selasa (30/7/2024) CIMB Niaga mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Rp6,66 triliun dari Rp6,83 triliun.
Adapun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank menjadi 4,21% dari 4,61%. Sedangkan, pendapatan lainnya naik signifikan mencapai 72,62% yoy dari semula Rp249,24 miliar menjadi Rp430,24 miliar.
Dalam periode setengah tahun ini, CIMB Niaga secara konsolidasi juga mencatatkan penyusutan atas kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment hingga 42,44% menjadi Rp874,42 miliar dari sebelumnya Rp1,52 triliun.
Selanjutnya, dari sisi rasio penting perusahaan, CIMB Niaga tercatat mengalami perbaikan efisiensi, di mana rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) susut ke level 72,29% dari 73,09% pada semester I/2024.
Makin turun rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya. Untuk rasio profitabilitas, BNGA mencatatkan pertumbuhan tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) yang stabil di level 2,61%. Lalu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) menjadi 14,78% dari 15,45%.
Kemudian, di sisi intermediasi, BNGA telah menyalurkan kredit Rp158,99 triliun per Juni 2024, naik 3,89% yoy. Pembiayaan pun tumbuh pesat hingga 11,61% menjadi Rp58,08 triliun. Alhasil, aset perseroan ikut terkerek menjadi Rp346,69 triliun dari sebelumnya Rp329,68 triliun.
Tercatat, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross susut menjadi 2,15% dari 2,53%. NPL nett berada di level 0,79% dari 0,75% Dari sisi pendanaan, CIMB Niaga telah membukukan dana pihak ketiga (DPK) Rp249,84 triliun pada semester I/2024, naik 5,96% yoy dibanding sebelumnya Rp235,79 triliun.
Sementara itu, dana murah alias CASA tumbuh 7,44% yoy menjadi Rp162,86 triliun. Dengan capaian ini, laba bersih per saham secara konsolidasi naik dari Rp129,67 per saham menjadi Rp135,64 per saham. (rn/jh)