BusinessUpdate – PT Bank Syariah Indonesia Tbk bekerja sama dengan PT Hartadinata Abadi Tbk meluncurkan BSI Gold untuk mendorong pertumbuhan perusahaan melalui bisnis emas. Adapun, bisnis emas saat in menjadi salah satu mesin penggerak utama perseroan.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih pada PT Hartadinata Abadi Tbk (sebagai pembuat emas yang bekerja sama dengan BSI). Kerja sama ini mudah-mudahan membawa banyak benefit buat kita semua,” ujar Direktur Utama PT BSI Tbk Hery Gunardi dalam peluncuran BSI Gold, di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
BSI Gold merupakan emas batangan eksklusif berlogo BSI yang bersertifikat Standar Nasional Indonesia (NSI) dengan karat 99,9%. Hery menyampaikan ada tiga kelebihan dari BSI Gold. Pertama, BSI Gold dapat dimiliki oleh nasabah melalui cicil emas. Kedua adalah mempunyai tingkat likuiditas tinggi yang berarti setiap saat nasabah membutuhkan uang, maka bisa dijual kembali ke BSI atau pembeli lainnya.
“Ini yang paling menarik, nomor tiga adalah dapat dilakukan penjualan kembali atau buyback. Jadi bapak dan ibu misalnya hari ini beli 1 kilogram (kg) emas dari BSI. Kemudian, minggu depan ada kebutuhan untuk sesuatu, butuh cash gitu, bisa dikembalikan ke kami, kami beli sesuai dengan harga (yang kompetitif),” ujarnya.
Menurutnya, emas dikenal sebagai aset investasi yang aman dan stabil (safe haven) dan menjadi pilihan sangat menarik bagi masyarakat Indonesia terutama, kendati perekonomian global saat ini selalu berfluktuasi akibat pengaruh tensi geopolitik, tingkat suku bunga global tinggi, dan sebagainya.
Sebelum pandemi COVID-19, sebagian besar penjualan emas itu berasal dari perhiasan. Memasuki 2022, penjualan emas batangan terus melonjak.
“Mungkin bapak dan ibu ataupun nasabah atau masyarakat tahu bahwa lebih baik beli emas batangan daripada beli tanah, karena peningkatan harga emas dibandingkan dengan tanah itu jauh lebih tinggi peningkatan harga emas. Jadi, kalau kita lihat angka pertumbuhan harga emas, sangat cepat dibandingkan dengan harga tanah,” lanjutnya.
Di Indonesia, bisnis emas baru dapat dilakukan oleh BSI dan PT Pegadaian. Apabila digabungkan antara gadai, cicil, atau beli emas di BSI, diperkirakan menghasilkan Rp1 triliun per bulan.
Secara tahunan, cicilan emas di BSI bertumbuh 124% dan gadai emas 24-25%. Hal ini menandakan minat sangat kuat dari masyarakat terhadap investasi emas yang dapat diakses secara digital melalui aplikasi BYOND by BSI.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto menyampaikan bahwa pihaknya berperan sebagai pendukung untuk memproduksi BSI Gold.
“Kami men-support BSI melahirkan BSI Gold dan nanti akan juga men-support BSI untuk para nasabah yang membutuhkan atau akan membeli cicilan emas BSI Gold tersebut. Ke depannya, insya Allah kami akan terus berkembang, terutama kami punya visi yang sama sebetulnya menjadikan emas adalah inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia. Siapa pun boleh memiliki emas,” jelas Sandra. (pa/jh. Foto: Dok. BSI)