BusinessUpdate – Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menargetkan kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) naik dari 4,1% menjadi 6% pada 2029.
Direktur Utama InJourney Maya Watono mengatakan, untuk mencapai target tersebut, InJourney melakukan berbagai transformasi pada sektor aviasi dan pariwisata Indonesia. Transformasi dilakukan bersama dengan enam anak usahanya, yakni InJourney Airports, InJourney Aviation Services, InJourney Destination Management, InJourney Tourism Development Corporation, InJourney Hospitality, dan InJourney Retail.
“Sejak berdiri, InJourney telah melakukan berbagai inisiatif strategis untuk melakukan pengembangan aviasi dan pariwisata Indonesia dengan berkolaborasi bersama anak usaha,” ujar Maya melalui keterangan tertulis, Jumat (21/3/2025).
Pada sektor aviasi, melalui InJourney Airports atau PT Angkasa Pura Indonesia (API) yang saat ini mengelola 37 bandara, dilakukan transformasi secara fundamental agar bandara menjadi lebih sehat dan profitable dengan peningkatan layanan, transformasi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional.
Seperti pada Bandara Internasional Soekarno Hatta, menjelang Idul Fitri, disediakan terminal khusus melayani penerbangan umroh dan haji yakni pada Terminal 2F. Terminal ini memiliki luas area sekitar hampir 44.000 m2 dengan kapasitas 12 juta penumpang per tahun.
Selain terminal 2F, optimasi kapasitas bandara juga dimaksimalkan di Terminal 1B yang sebelumnya memiliki kapasitas 3 juta penumpang per tahun, diproyeksikan melayani hingga 7,7 juta penumpang per tahun.
Di sektor destinasi, dilakukan peningkatan kualitas infrastruktur pariwisata, mempromosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), serta memperbaiki dan berinovasi dalam menyediakan pengalaman perjalanan yang mengesankan bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Sejumlah proyek pun sudah dilakukan, mulai dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang menyediakan berbagai program sport and entertainment. Lalu dilakukan pengembangan KEK Kesehatan Sanur, yang ditargetkan menjadi pusat layanan kesehatan kelas dunia dan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism.
KEK Sanur memiliki berbagai fasilitas, di antaranya hotel berbintang 5 dan resort yaitu The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel serta Convention Center seluas 3.750 meter dengan kapasitas 5.000 orang.
Transformasi juga dilakukan InJourney pada Sarinah di 2022 dengan dilakukan revitalisasi besar-besaran. Sementara pada 2023 dilakukan transformasi pada Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan mengusung pilar inclusive, smart, green dan culture.
Setelah transformasi, TMII kini menjadi salah satu destinasi favorit keluarga terutama pada saat musim libur. Tercatat pada libur Natal dan Tahun Baru 2024, jumlah kunjungan mencapai 300.000 atau naik 62,16% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kini InJourney juga tengah melakukan penataan ulang atau remasterplan kawasan destinasi Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destination. Penataan ulang Candi Borobudur ini mengutamakan pilar konservasi, penghijauan, spiritual, dan edukasi.
Hal ini dilakukan untuk menaikkan kunjungan wisatawan mancanegara, terutama umat Buddha yang jumlahnya cukup besar di dunia. Kawasan Asia Tenggara tercatat memiliki populasi umat Buddha terbesar yang berada di Thailand dengan jumlah mencapai 64 juta orang.
Selain melakukan tranformasi pada fasilitas dan tempat wisata, perusahaan juga melibatkan UMKM dan tenaga kerja lokal dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan. Setidaknya ada 540 event dan program yang diselenggarakan oleh InJourney dengan dukungan diberikan kepada lebih dari 3.000 UMKM.
“InJourney siap mewujudkan visi menjadi ekosistem aviasi dan pariwisata unggulan dengan mengedepankan prinsip berkelanjutan yang memperhitungkan aspek dan dampak ekonomi, sosial budaya, lingkungan dan masa depan,” tutup Maya. (pa/jh)