HomeECONOMICBatam Kekurangan Pekerja Terampil di Industri Galangan Kapal

Batam Kekurangan Pekerja Terampil di Industri Galangan Kapal

BusinessUpdate – Sejak awal 2025 permintaan pembuatan kapal di Batam, Kepulauan Riau meningkat. Sayangnya, di wilayah ini minim tenaga kerja terampil, terutama di sektor galangan kapal.

Ketua Aliansi Maritim Indonesia (ALMI) Batam, Osman Hasyim menyebut saat ini Batam kekurangan sekitar 10.000 pekerja terampil, khususnya welder atau juru las.

“Dari data saya, jumlah kunjungan kapal asing sampai kuartal II/2025 ke Batam itu sebanyak 24.717 call. Sedangkan kapal dalam negeri sebanyak 14.411 call. Sektor galangan kapal itu menyerap sekitar 200.000 orang, ditambah sektor fabrikasi migas itu jadi 250.000 orang. Tapi Batam masih kekurangan sekitar 10.000 tenaga kerja khususnya welder,” ujar Osman di Batam Center, Senin (25/8/2025).

Menurutnya, tingginya kunjungan kapal juga selaras dengan peningkatan bongkar muat kontainer yang mencapai 359.944 TEUs dengan volume sebanyak 5.427.065. Sejak 2024 hingga sekarang, terdapat kontrak pembangunan 400 unit kapal senilai puluhan triliun rupiah. Namun, realisasi kontrak baru mencapai 50%.

“Tahun 2023 kemarin, ekspor kapal dari Batam bahkan sempat meningkat hingga 498%,” kata Osman. Menurutnya, pemerintah dan pemangku kepentingan perlu segera meningkatkan pelatihan vokasi untuk tenaga kerja, khususnya welder. Ia menambahkan, setiap kedatangan kapal berkontribusi signifikan terhadap perputaran uang di Batam.

“Setiap kunjungan kapal minimal keluar uang sekitar Rp500 juta untuk akomodasi kru dan lainnya. Lalu bayar pandu tunda, dan biaya tambat. Berapa sudah triliun uang yang beredar jika dalam setahun ada 50.000 call,” jelasnya.

Dari sisi regulator, Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat peningkatan kinerja pelabuhan pada semester I/2025. Direktur Pengelolaan Kepelabuhanan BP Batam, Benny Syahroni mengatakan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pelabuhan mencapai Rp219,75 miliar atau 55% dari target tahunan sebesar Rp401,86 miliar.

Jumlah kunjungan kapal barang dan penumpang sepanjang Januari–Juni 2025 tercatat 54.876 call atau naik 15% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Secara total, bobot kotor kapal (gross tonnage/GT) yang masuk ke Batam mencapai 34.877.449 GT, naik 18% dibandingkan tahun sebelumnya.

Osman menekankan, faktor keamanan, kenyamanan, kepastian layanan, harga bersaing, dan pelayanan prima menjadi kunci agar Batam tetap kompetitif dalam bisnis maritim. (pa/jh. Foto: Dok. BP Batam)

Must Read